Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara - Tahukah kalian apa dampak globalisasi terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara? Era globalisasi pada syarat ini sarat dengan kemajuan dan keterbukaan serta adanya pengaruh baik positif maupun negatif dari kemajuan iptek. Sebagai dasar pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan perisai utama untuk mencegah dampak negatif dari globalisasi tersebut. Pancasila tetap menjadi dasar, landasan, dan penyaring dalam menyikapi era global.
Globalisasi dapat memengaruhi stabilitas nasional dan ketahanan nasional yang pada gilirannya akan berdampak pada pelaksanaan pembangunan nasional yang akan datang. Contohnya, sebagai berikut.
- Bidang teknologi, kemajuan teknologi, terutama teknologi telekomunikasi, seperti siaran TV dengan antena parabola, siaran TV dari luar negeri, dan film-film yang menampilkan kekuasaan dan kebrutalan dapat berpengaruh negatif kepada generasi muda.
- Peluang yang timbul dari globalisasi adalah makin terbukanya pasar internasional bagi hasil produksi dalam negeri, terutama yang memiliki keunggulan kooperatif dan kompetitif.
- Bidang ekonomi terdapat tantangan makin menguatnya persaingan di pasar internasional, seperti memunculnya pengelompokan antarnegara yang cenderung meningkatkan proteksionisme dan diskriminasi pasar yang dapat menghambat pemasukan hasil produksi dalam negeri dan mendorong persaingan yang kurang sehat.
Masuknya nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa akan menimbulkan tantangan terhadap ideologi Pancasila, Wawasan Nusantara, dan ketahanan nasional, khususnya persatuan dan kesatuan bangsa yang mengganggu pembangunan nasional. Dalam proses pembangunan nasional perlu dicegah sikap feodal, sikap eksklusif, dan paham kedaerahan yang sempit serta pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan budaya bangsa. Perubahan struktur dan nilai budaya masyarakat yang sesuai dengan jati diri bangsa diperlukan untuk memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan yang berlan- daskan Pancasila.
Globalisasi membawa dampak bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Terdapat berbagai aspek dan dampak globalisasi bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak uraian materi berikut.
1. Aspek dan dampak positif globalisasi
a. Aspek positif globalisasi
Berdasarkan trend globalisasi yang sekarang sedang berkembang di seluruh dunia, kita dapat mengidentifikasi aspek-aspek positif globalisasi sebagai berikut.
1). Globalisasi teknologi
Indikator: tampak dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi. Hal ini memungkinkan seseorang mampu berko- munikasi melewati batas-batas negara dengan efektif dan efisien. Contohnya, seorang siswa yang membutuhkan informasi perguruan tinggi di luar negeri hanya perlu duduk di depan komputer (membuka internet), tanpa harus membuang banyak waktu dan biaya untuk datang sendiri ke luar negeri hanya sekadar untuk menanyakan informasi perguruan tinggi yang hendak dituju.
2). Globalisasi perdagangan Indikator: maraknya perkem- bangan industri memungkin- kan seorang produsen dalam satu negara tidak lagi mem- batasi diri dengan membuat suatu produk sendirian, melainkan dapat mengimpor komponen-komponen lain yang diperlukan dari negara lain.
Pasar modern (supermarket) merupakan dampak globalisasi perdagangan |
3). Globalisasi industri dan jasa Indikator: setiap negara sangat terbuka untuk membuka peluang industri dan jasa sehingga ahli-ahli dari suatu negara dapat bekerja di negara lain dan sebaliknya.Contohnya, beberapa perusahaan di Indonesia menyewa konsultan dari negara lain.
4).Globalisasi sosial dan budaya Indikator: meningkatnya transportasi memungkinkan setiap manusia mampu bergerak dinamis dalam berimigrasi, meskipun kadang-kadang terjadi benturan budaya.
Contohnya, orang-orang Turki yang bermigrasi ke Jerman telah mengalami perkem- bangan pesat sehingga sempat terjadi benturan budaya. Bahkan, 40% penduduk Vancover (Kanada) sekarang ini berasal dari Hongkong. Semakin banyak imigran dari Asia yang bermukim atau pun menjadi warga negara Australia.
4).Globalisasi sosial dan budaya Indikator: meningkatnya transportasi memungkinkan setiap manusia mampu bergerak dinamis dalam berimigrasi, meskipun kadang-kadang terjadi benturan budaya.
Contohnya, orang-orang Turki yang bermigrasi ke Jerman telah mengalami perkem- bangan pesat sehingga sempat terjadi benturan budaya. Bahkan, 40% penduduk Vancover (Kanada) sekarang ini berasal dari Hongkong. Semakin banyak imigran dari Asia yang bermukim atau pun menjadi warga negara Australia.
5) Globalisasi dan lingkungan hidup
Indikator: lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau negara lain semakin kritis menyoroti persoalan-persoalan lingkungan dalam suatu negara.
Contohnya, waktu terjadi kebakaran hutan di Indonesia, negara-negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand melakukan protes terbuka karena asapnya sangat mengganggu kesehatan dan penerbangan. Demikian juga, banyak negara yang membicarakan tentang pemanasan global akibat makin lebarnya lubang ozon sehingga terjadi perubahan iklim.
6) Globalisasi politik
Indikator: meskipun setiap negara berhak atas kedaulatannya, namun dalam penyelenggaraannya negara-negara lain dapat menuntut sikap transparan, demokratis, dan menghargai hak asasi manusia. Contohnya, penanganan demonstran yang serampangan di Thailand pada akhir November 2004 yang berakibat 90 orang tewas memancing kecaman keras dari berbagai negara di dunia.
b. Dampak positif globalisasi
Globalisasi membawa dampak positif bagi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, iptek, sikap mental, dan hankam. Hal-hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut
1) Bidang politik
- Meningkatkan penegakan hukum dan pendewasaan demokrasi.
- Meningkatkan kedewasaan dalam partai politik.
- Meningkatkan perlindungan HAM.
2) Bidang ekonomi
Meningkatkan mutu produksi sehingga dapat bersaing di pasar internasional karena adanya pengelompokan dagang antarbangsa (APEC, AFTA, NAFTA, dan MEE).
3) Bidang sosial budaya
- Meningkatkan kepribadian, sikap hidup, dan dampak berpikir sehingga tidak mudah terpengaruh budaya negatif.
- Hidup menjadi mudah dan murah.
- Meningkatkan pendapatan masyarakat.
4) Bidang iptek
- Dapat menyerap iptek yang akan mendukung dan memperlancar pembangunan.
- Lebih mudah mendapatkan informasi.
- Memiliki wawasan lebih luas dalam memahami dan menangani persoalan.
- Bidang sikap mental Meningkatkan budaya disiplin dan etos kerja sehingga meningkatkan hasil produktivitas dan prestasi kerja.
6) Bidang hankam
Meningkatkan kewaspadaan dan ketahanan nasional, persatuan dan kesatuan bangsa, kesetiaan pada Pancasila, dan pemahaman Wawasan Nusantara sehingga terhindar dari separatisme, konflik sosial, dan disintegrasi bangsa.
Aspek negatif globalisasi
Selain memiliki aspek positif, globalisasi juga memiliki aspek negatif sebagai berikut.
- Terjadinya kesenjangan ekonomi sebagai akibat kekalahan berkompetisi dalam penguasaan teknologi. Mereka yang tidak mampu, miskin, dan tidak punya keterampilan akan semakin terpinggirkan.
- Negara-negara yang kuat ekonominya akan bersekongkol untuk mencari keuntungan sebesar- besarnya. Hal ini sering kali merugikan negara-negara miskin yang ketahanan ekonominya lemah.
- Timbulnya fanatisme rasial, etnis, dan agama sebagai upaya untuk menunjukkan kehadiran- nya melalui berbagai forum dan organisasi.
- Kadar dan kualitas kejahatan semakin canggih dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi.
- Semakin menurunnya sumber daya alam yang vital, seperti air, hutan, dan terjadinya pencemaran global.
Dampak negatif globalisasi
Globalisasi membawa dampak negatif bagi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, iptek, sikap mental, dan hankam. Hal-hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Bidang politik
Meningkatkan euforia politik/kebiasaan/kebebasan politik yang berlebihan, yaitu kegiatan yang mengatasnamakan HAM dan demokrasi, tetapi memiliki target utama meraih kekuasaan lokal atau pusat.
2) Bidang ekonomi
- Membentuk jaringan global yang merangkul seluruh dunia dan mengarahkannya pada proses kendali negara yang mempunyai kekuatan ekonomi raksasa yang menimbulkan ketergantungan negara-negara miskin.
- Menimbulkan kesenjangan kepemilikan modal yang mendorong timbulnya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat.
3) Bidang sosial budaya
- Menimbulkan pola hidup gesellschaft (perkembangan), artinya hubungan dan kerja sama antarorang atas dasar mencari keuntungan dan kegotongroyongan.
- Menimbulkan bahaya yang mengancam nilai-nilai kemanusiaan (hal-hal yang harus dihindari), antara lain, sebagai berikut.
- Hedonisme adalah paham yang mengajarkan kesenangan dunia menjadi tujuan dan tindakan manusia.
- Materialisme adalah paham yang mengajarkan bahwa segala sesuatu ditukar dengan materi atau kebendaan.
- Sekularisme
- Paham yang tidak mengindahkan (tidak memerhatikan kehidupan agama).
- Paham yang memisahkan kehidupan negara dengan kehidupan agama.
- Paham yang hanya mementingkan kehidupan dunia.
- Individualisme adalah paham yang mengutamakan kepentingan individu.
- Egoisme adalah paham yang mengutamakan kepentingan diri sendiri.
- Ekstremisme
- Paham bergaya hidup yang berbeda (mempunyai batas kebiasaan atau norma).
- Paham yang berusaha untuk menggulingkan pemerintahan dan negara dengan cara-cara kekerasan dan inkonstitusional.
- Elitisme adalah paham bergaya hidup elite (unggul) yang berbeda dengan keumuman masyarakat.
- Eksklusivisme adalah paham bergaya hidup eksklusif (menonjol) yang berbeda dengan keumuman masyarakat
- Glamoristik, adalah paham bergaya hidup yang suka menonjolkan kemewahan (kegemerlapan) dunia.
- Konsumtif, adalah sifat (sikap) suka membelanjakan uangnya untuk barang- barang yang kurang perlu atau tidak produktif.
Sifat-sifat tersebut di atas (hedonisme, materialisme, sekularisme, individualisme, egoisme, ekstremisme, elitisme, eksklusivisme, glamoristik, konsumtif) tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, sehingga hal-hal tersebut dapat mengancam sendi-sendi kehidupan budaya masyarakat yang elah menjadi tradisi Indonesia.
- Perilaku menyimpang yang melanggar ajaran agama, moral atau etika, dan hukum.
(1) Bidang hukum
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas kriminalitas.
- Merebaknya penyakit sosial.
- Penyalahgunaan narkoba.
- Merebaknya pornografi.
(2) Bidang lingkungan hidup
- Lingkungan menjadi berkualitas dan rusak.
- Pencemaran lingkungan.
- Dekompensasi lingkungan
0 komentar:
Posting Komentar